meskipun sudah tak lagi satu naungan, aku tak pernah berhenti mencintai mu, sahabat!. betapa sulit bagi ku untuk menepis bayang mu . melupakan mu dan mengubur kisah kisah ku. cinta itu, betapa sering nya membuyar kan konsentrasi belajar ku di tempat baru. cinta itu tetap bersemayam indah meski kau mungkin memang tak npernah tau hal itu. lihat lah diary ku> tau kah kamu bahwa tiap lembar diary ku adalah ungkapan kerinduan ku pada mu. rindu yang menggila. ku tulis nama mua pada dinding dinding pesantren ku. meski betapa sering pengurus menegur ku. ah, aku acuh!.
dan masa beljar aliyah ku hampir usai. 5 tahun sudah aku memenjarakan cinta ku hanya dalam hati. aku tersiksa. namun sulit untuk lepas. isi hati mu tetap menjadi misteri bagi ku. aku tak pernah tau untuk siapa cinta mu itu. ” sudah lah , han! lupakan saja hasan. tak ada guna nya menunggu seorang yang takpasti. itu hanya akan membuat mu semakin tersiksa. siapa tau dia udah punya tautan hati di sana. ” lili menasihati ku. nasihat nya melukai harapan panjang lina tahun ku.
tepat setelah ujian nasional selesai, aku pulang ke daerah asal ku. melepas rindu pada keluarga yang telah lama tak bertemu. upi pasti bertandang ke rumah ku. dia sahabat karib yang tak pernah absen berkunjung ke rumah ketika aku pulang.
aku senang meliah nya ketika kali ini pun ia datang. kami saling bertukar kisah selama jarak memisah kan.
” han< saya mau kasih tau kamu sesuatu. tapii, kau harus janji ga akan marah atau pun sedih!” sekewjap aku di buat penasaran oleh nya.
” iya!”
” janji ya..jangan marah, jangan sedih.”
aku mengangguk.
” hasan…” kalimat nya terhenti. aku mengernyitkan dahi.
” dia sudah punya cewek, han. nama nya milka. malah d fage book sayang sayang an melulu. cewek nya di panggil eneng. akun face book nya pun pake nama belakang fb hasan.’
aku bagai tersambar petir di tengah tanah lapang. hancur berkeping keping. aku mencoba menahan perasaan sekali lagi. aku tetap tak dapat menahan sedih ini. lama aku terdiam tanpa kata.
” pi, boleh gag hani nangis?’
” boleh!”
air mata ku tumpah. ku keluarkan segala kepiluan hati ini.
lebih baik aku tak pernah melihat mu lagi sahabat.
sahabat, padahal cintaku hanya untuk mu.